Pekanbaru | Kompas 1 Net – Adanya gonjang ganjing hukum yang menimpa kepala Kanwil ATR BPN beserta Staf yang tersiar di media menarik perhatian pakar LH Dr.Elviriadi.
Kepada media ini, Rabu (13/7) putra Kab Meranti itu menilai perpanjangan HGU sebaiknya status quo.
“Secara etika politik, sebaiknya tunda dulu lah perpanjangan. Kan pemangku kepentingan (ATR BPN) sedang ada masalah. Tak elok kalau proses HGU tetap lancar dalam situasi konflik kepentingan yang berujung meja hijau. Kami masyarakat Riau makin resah, ” ucapnya.
Elviriadi meminta majelis hakim yang menyidang kasus dugaan suap yang menimpa Bupati non Aktif Kuansing menindak tegas birokrat yang terlibat.
“Sejumlah nama kan dah disebut, termasuk oknum ATR BPN. Ya udah, usut tuntas dan hukum seberat beratnya. Hancur masa depan anak cucu Riau, gegara hutan tanah dipermainkan birokrat korup, ” bebernya.
Ajaplah kami nie. Hutan tanah dah dirampas cukong berdasi. Mintak perpanjang teros. Bile anak negeri nak merasa tanah sendiri dikampung halamannye? Negeri tak bertuan atau bumi kekayaan alam dikasi cukong gundul semue? Untung ade Pak Kejagung menyita lahan illegal. Kalau tidak, alamat kepunan telouw burung lah kami. Burung hantu yang berkeliaran mengintai mata menyingal (membeliak). Kepunan telouw burung hantu lah, Wak! ” pungkas peneliti gambut yang rutin gundul demi pohon bakau.***
Red.
