Pekanbaru | Kompas 1 Net – Kemajuan teknologi tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga berakibat negatif. Salah satu kerisauan mengenai dampak teknologi handpone muncul dari salah pendidik UIN Suska Dr.Elviriadi.
“Payah lah, semula sebagai media belajar dan alat komunikasi, kini Handpone telah menimbulkan ketagihan game pada generasi muda, ” ucapnya pada Kompas1net.com Sabtu malam (23/7/22).
Dosen Fapertapet itu menguraikan ciri-ciri genarasi muda yang terpapar game online di Handpone.
“Diantaranya terlihat agak linglung, dipanggil orang tua lambat menjawab dan bergerak, fikiran senantiasa ke handpone, cita cita masa depan lemah, hafalan quran dan pelajaran hilang, kadang melawan dan berkata “ah”, “ukh” kepada orang tua, ” beber Dr.Elv.
Muballigh IKMI asal Meranti itu mengingatkan orang tua harus mengambil langkah cepat dan tegas.
“Jangan karena ingin menyenangkan hati anak, anak dimanja dan dibiarkan terus bermain handpone dengan game online yang beraneka. Itu cara sayang yang salah, ” imbuhnya.
“Wa’lamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnatuw wa annallāha ‘indahū ajrun ‘aẓīm, Artinya: Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. Demikian pesan QS Al-Anfal 27 kepada orang tua zaman ini. Kalau terlambat, nanti menyesal. Anak anak kita generasi harapan umat sudah hancur. Fisik mereka terlihat segar sehat walafiat, tapi hati dan fikiran mereka telah beracun.
Ajaplah orang tue yang begitu. Kepunanlah lah dapat anak sholeh pewaris masa depan cerah. Hutan habis, sungai binasa, anak dipanggil tak nyahut sedang main game dikamar. Kepunan temakol game lah, Wak! Pungkas ahli lingkungan yang rutin gundul demi habitat temakol yang punah.***
Editor. : Red