Pekanbaru | Kompas 1 Net –Konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan di Riau tak pernah reda, bahkan cendrung eskalatif.
Masyarakat Adat Kota Medan Kecamatan Kelayang Kabupaten Inhu mengadukan hal itu kepada Pakar LH Dr.Elviriadi.
“Kita sudah merasakan masukan, ilmu dan semangat yang menyala nyala dari Pak Doktor. Dulu kami pernah punya semamgat berjuang, kini ketika melemah, beliau datang kampung kami. Kami sangat berterimakasih, ” ujar Udri, S.Ip tokoh masyarakat dan juga Kapala Desa di Kelayang sebagaimana dirilis tim Dr.Elv Kamis malam (28/7/22).
Tokoh adat Kota Medan menyediakan tempat pelatihan dan diskusi di salah satu pojok hutan pinggir sungai Indragiri.
“Alhamdulillah, kita bawak Pak Doktor, Pak Dwiyana S.Hut, M.Si, Pak Sangap Siregar, S.Pd, M.Phil.Cons dan Adinda Febri, S.Pi ke tepi hutan ini. Supaya materi lebih fokus, hikmat dan mendalam. Sedalam kepedihan kami karena tanah ulayat ribuan hektar lah jadi akasia, ” ucap Mardjan Ketua Panitia penyelenggara.
Dihubungi terpisah, Dr.Elviriadi menyampaikan rasa syukurnya dengan kepercayaan masyarakat adat di Inhu.
“Syukurlah. Ayok kite latih warga masyarakat. Kasi ilmu hukum, ilmu hutan, mental baja, iman yakin pada Allah SWT, kekompakan, persatuan tak goyah, tak mundur walau sejengkal. Takkan Melayu Hilang di Bumi, ” ujar Dr.Elv berapi api.
Dwiyana S.Hut, M.Si dari Dinas LHK Provinsi meminta masyarakat menyiapkan tim kecil dan langkah langkah pengakuan hak masyarakat adat
“Sebaiknya bentuk tim kecil. Kumpulkan kearifan lokal menjaga lingkungan, batas batas wilayah adat, naskah, tombo sejarah, benda benda pusaka, dan rumuskan Naskah Akademik. Ikuti alur agar diakui Kementerian LHK, karena inikan kawasan hutan, : beber Dwiyana yang dikenal sebagai birokrat reformis Riau itu.
Ah, payahlah. Tanah ulayat dah jadi akasia. Burung balam dah tak mau terbang. Tokek pun dah jarang terdengar di rumah-rumah kampung. Biase tau ade aje bebunyi siang malam. Kepunan telouw tokek anak temakol-lah, ” pungkas Dr.Elviriadi yang selalu berpenampilan plontos demi solidaritas hutan ulayat gundul.***
Editor: Zurfami