Merangin, Kompas 1 net – Dana teruntuk Kelurahan Mampun dari Pemerintah Pusat untuk kesejahteraan masyarakat pada tahun anggaran 2024 lalu, kini masih menjadi polemik dan menuai kecaman dari masyarakat setempat.
Pasalnya, Dana yang dialokasikan untuk pekerjaan Proyek Jalan Rabat Beton dan Pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) telah dicairkan 100 persen oleh pihak Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yakni Lurah Mampun Sapuan, mendapat penolakan dari Masyarakat. Penolakan disebabkan hasil proyek yang dikerjakan Ormas Masyarakat Merangin Mandiri bernama Aris Kurniawan.
Seperti telah diketahui, proyek Jalan Rabat Beton tersebut telah menelan Dana Rp. 150 juta, dan Pengadaan Penerangan Jalan Umum ( PJU ) sebesar Rp. 100 juta, sudah dilakukan Monitoring Evaluasi (Monev) oleh pihak Kecamatan Tabir bersama PPTK dan Lurah Mampun pada 29 September 2024 lalu.
Dari hasil kegiatan Monev tersebut, ditemukan beberapa kejanggalan baik kondisi Proyek Jalan Rabat Beton yang mengalami beberapa titik badan jalan patah dan rusak ringan. Sementara itu, untuk Proyek Pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di lokasi RT 09, juga dimintai TIM Monev untuk mengganti Lampu Jalan yang tidak hidup dan melakukan pengecoran pada tiang lampu jalan, karena tapak tiang lampu tidak dicor pakai semen.
Tak hanya itu, pihak TIM Monev dari Kecamatan Tabir melalui Kasi Pemerintahan Rino, merasa kecewa melihat hasil kualitas pekerjaan, dan meminta pihak Inspektorat Merangin untuk menghitung atas kerugian negara yang dikerjakan oleh Ormas yang diduga kuat tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Namun parahnya, hingga Maret tahun 2025 ini, belum sampai setahun hasil proyek yang dikerjakan pihak Ormas mendapat kecaman dari masyarakat Mampun.
Seperti disampaikan salah satu warga Mampun yang enggan ditulis namanya, membenarkan bahwa pihak Ormas telah memperbaiki beberapa titik jalan yang rusak. Namun saat ini badan jalan yang diperbaiki sudah alami retak kembali.
“Ya sempat diperbaiki, tapi hanya ditempel pakai semen saja, jadi sekarang sudah retak kembali, silahkan lihat sendiri hasilnya dilapangan. Kita memang bukan orang teknis, tapi masak sekelas Ormas begini kerjanya, seperti gotong royong warga,” terangnya.
Lebih lanjut, nara sumber terpercaya ini berharap, pihak berwewenang untuk tinjau kembali pekerjaan Ormas yang diduga ingin mengambil untung besar dalam pekerjaan proyek-proyek tersebut.
“Kita minta pihak berwewenang baik pihak Inspektorak Merangin turun dan cek kembali kondisi jalan. Karna secara kasat mata saja nampak hasil dari kualitas yang dikerjakan Ormas ini,” tandasnya.
Terpisah, Ketua RT 08 Keluarahan Mampun Eka, menyebutkan bahwa lampu jalan yang dikerjakan Ormas Aris, sejak dibangun hingga sekarang tidak pernah hidup-hidup.
“Ya, sejak awal dibangun sampai sekarang lampu jalan itu tidak pernah hidup, dan kasian warga kita pergi sholat ke Masjid dalam kodisi gelap. Bahkan masalah ini sudah berulang kali dilaporkan dengan Pak Lurah Mampun, dan hasilnya kata Pak Lurah akan diperbaiki, tapi sampai sekarang lampu jalan ini juga tidak hidup,” kesalnya Pak RT kepada sejumlah awak media pada Kamis (20/3/2025).
Dikatakan Ketua RT Eka, jika dalam waktu dekat ini tidak diperbaiki oleh pihak Ormas, dirinya tidak segan-segan akan memperbaiki secara swakelolal dan memindahkan tiang lampu tersebut ke depan Masjid di RT 08.
“Kalau waktu dekat ini juga tidak diperbaiki oleh Ormas, kita bersama warga terpaksa akan memindahkan tiang lampu jalan ini ke depan Masjid, ketimbang mubazir, dibangun tapi tidak ada hasilnya,”pungkas Ketua RT.
Sementara itu, Aris Kurniawan selaku ketua Ormas Masyarakat Merangin Mandiri saat dikonfirmasi Via Handphone dan via WhatsApp, nomor yang dituju tidak aktif. Bahkan, sejumlah awak media mendatangi kediamannya juga tidak berada dirumah.
Penulis: Tores**