MERANGIN- Kompas 1 net- Program jaminan kesehatan Nasional (JKN) merupakan program yang diselenggarakan oleh BPJS kesehatan sebagai amanah dari undang-undang Republik Indonesia, tidak dapat dipungkiri lagi kehadiran program JKN yang telah bersatu satu dekade di Indonesia sudah banyak membawa manfaat dalam pelayanan kesehatan bagi warga masyarakat terutama peserta JKN/BPJS
Hal ini terjadi pada salah seorang sekretaris LSM HAM dan Bendahara LSM GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional) kabupaten Merangin, Herlina (53) yang dulunya selalu aktip, piawai, dan jenius didalam organisasi lain nya, akan tetapi sekarang beliau telah jatuh sakit dan selalu rutin 2 kali dalam seminggu melakukan cuci darah di RSUD Kolonel ABUNDJANI Bangko kabupaten merangin-Jambi
” saya terdaftar menjadi peserta JKN dan segmen peserta pekerja penerima upah penyelenggara negara (PPU PN) kepesertaan BPJS kesehatan sudah aktif sejak pertama kali suami saya menjadi ASN, ucap Herlina saat ditemui diruang cuci darah,senin tanggal 16/7/2024.
Sakit adalah hal yang tidak diinginkan oleh siapapun, akan tetapi penyakit bisa menyerang siapapun dan kapanpun dan berapapun usianya, sehebat apapun jabatannya, setinggi apapun pendidikan nya, dan tidak pandang bulu. oleh karena itu, seluruh warga masyarakat Indonesia wajib mempunyai jaminan kesehatan dan bagi yang belum harap mendaftarkan diri dan keluarga nya untuk menjadi peserta JKN karena preminya sangat terjangkau, tetapi fasilitas yang diberikan seluruh penyakit jika sesuai indikasi medis.
Saat ditemui sedang menjalani Hemodialisa di ruangan cuci darah, tampak dalam ruangan dengan 4 ranjang yang tersusun dengan rapi, dan setiap ranjang diletakan mesin dialisis yang digunakan atau dipakai untuk menyaring darah pasien.
” terapi cuci darah ini sudah saya jalani sejak sebulan yang lewat, awal nya saya merasakan nyeri di bagian lambung seperti maag, dan juga sakit di bagian punggung, ungkap Herlina.
Diakui Herlina, pertama kali dirinya divonis oleh Dokter bahwa dirinya gagal ginjal sehingga dirinya harus rutin menjalani cuci darah. Rasa takut dan khawatir tidak berhenti menyelimutinya, namun dirinya sadar bahwa sakit itu bisa datang kapan saja, sehingga beliau berusaha untuk ikhlas dalam menjalani proses cuci darah yang awal nya cuci darah di lakukan di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi, dan sekarang beliau cuci darah di RSUD Kolonel ABUNDJANI Bangko.
” sebelum saya divonis sakit ginjal, saya mengakui tidak begitu merasakan manfaat dari layanan, paling hanya untuk tensi karena ada riwayat hipertensi dan lainya pada diri saya, sekarang saya mengaku lega lantaran seluruh biaya perawatan ditanggung oleh BPJS kesehatan, dan saya akan tetap selalu semangat untuk melawan penyakit yang saya derita sekarang, saya tetap rutin 2 kali dalam seminggu melakukan cuci darah, ujar Herlina disela-sela menghapus kan air yang jatuh di pipi nya.
Ia mengakui sangat merasakan manfaat menjadi peserta JKN. hal ini terlihat pada saat pemasangan AV shunt untuk membantu dalam proses cuci darah di RSUD Kolonel ABUNDJANI Bangko karena tidak biaya tambahan apapun dan diberikan secara gratis.
“selain itu, pada saat proses cuci darah semuanya ditanggung oleh BPJS kesehatan, kalau sekali perawatan bisa mencapai biayanya ratusan ribu bahkan sampai jutaan rupiah kalau kita tidak menjadi peserta BPJS kesehatan, padahal 2 kali seminggu saya rutin cuci darah, tidak dapat saya bayangkan, apabila proses cuci darah tidak ditanggung oleh BPJS, maka saya akan mengeluarkan uang yang begitu banyak, tutur Herlina.
Seterusnya, “Sekali lagi saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS kesehatan karena telah mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)dengan baik dan berkomitmen dengan sungguh-sungguh, ungkap Herlina.
” Dan, terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak rumah sakit ini yang telah memberikan pelayanan yang terbaik untuk saya dalam menangani penyakit yang saya alami, karena saat melakukan tindakan saya dilayani dengan sangat baik, petugas kesehatan nya juga sangat ramah, fasilitas di rumah sakit ini cukup memadai dan juga sangat nyaman, tidak ada perbedaan sama sekali yang saya lihat, semua dilayani dengan sama dan semaksimal mungkin. tandasnya Herlina**
Penulis. tores