Yogyakarta, Kompas 1 net– Bertempat di Kabupaten Sleman, Provinsi Daearah Istimewa Yogyakarta, Indonesian Circumcision Expert (ICE) sukses menggelar seminar nasional Circumvision 2024 yang bertema “Circumcision Insights and Update: Understanding Modern Visions for Better Expertise.”
Acara ini dihadiri oleh 148 peserta yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan perawat yang terlibat dalam praktik sirkumsisi dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Seminar ini dibuka oleh perwakilan Bupati Sleman, yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas sirkumsisi di Indonesia.
Seminar ini menghadirkan para pembicara terkemuka, termasuk profesor dan guru besar dari Departemen Kedokteran Keluarga FKKMK UGM, spesialis urologi konsultan pediatrik, serta para profesional dalam bidangnya. Topik yang dibahas meliputi self-development learning dalam sirkumsisi, penanganan komplikasi sirkumsisi, komunikasi berbasis NLP-Hypnosis untuk meningkatkan pengalaman pasien, hingga strategi branding dan pemasaran rumah sunat guna meningkatkan kualitas pelayanan.
Dalam salah satu sesi khusus, acara ini juga menghadirkan Profesor Lisa dari Amerika Serikat yang berbagi pengalaman secara daring tentang praktik sirkumsisi di AS, menambah wawasan global bagi para peserta.
Indonesian Circumcision Award 2024
Acara semakin meriah dengan diadakannya Indonesian Circumcision Award 2024, penghargaan tahunan yang diberikan kepada rumah sunat dan praktisi sirkumsisi terbaik di Indonesia. Penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi dedikasi, inovasi, serta kontribusi luar biasa dalam pengembangan dunia sirkumsisi di Indonesia. “Diharapkan, penghargaan ini akan memotivasi lebih banyak praktisi untuk terus berinovasi dan meningkatkan standar pelayanan sirkumsisi di tanah air,” ujar pada Ahad, 15 September 2024
Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc., DCN, DLSMTM, PKK, Sp.KKLP, selaku pembina ICE dan ketua komite Indonesian Circumcision Award, dalam pidatonya menyampaikan, “Sirkumsisi tidak bisa dipisahkan dari budaya, agama, dan kedokteran keluarga di Indonesia. Acara seperti ini sangat penting untuk membentuk para ahli sirkumsisi yang kompeten dan profesional. Selain itu, dengan adanya awarding, juga menunjukkan apresiasi positif atas pencapaian dalam perkembangan sirkumsisi di Indonesia.”
Peresmian Legal Indonesian Circumcision Expert (ICE)
Pada kesempatan ini, juga dilakukan peresmian secara legal Indonesian Circumcision Expert (ICE), yang telah mendapatkan akta perkumpulan resmi dari notaris. Saat ini, ICE telah memiliki lebih dari 3.000 anggota, yang terdiri dari dokter dan perawat dari seluruh Indonesia. Legalitas ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan komunitas profesional sirkumsisi di Indonesia, sekaligus memperkuat peran ICE sebagai wadah pengembangan keahlian dan peningkatan standar pelayanan sirkumsisi.