Paradoks ketimpangan antara kesejahteraan dengan kekayaan sumberdaya alam, bukanlah hal yang mengejutkan. Sebagian besar negara yg kekayaan alamnya melimpah ruah justru harus menelan pil pahit kesejahteraan yang di impikan. _Gabriel Almond_, menelisik itu dari persepektif Kapabilitas Sistem Politik. Menurutnya, Kapabiltas Ekstraktif sebagai variabel penting suatu negara untuk mengatur potensi sumberdaya alam domestik dan internasional. Hal itu dibenarkan oleh realitas global yang saling memiliki pengaruh untuk memanfaatkan sumberdaya alam lintas negara.
Bagi negara pemilik kekayaan sumberdaya alam, tampaknya sedang mengalami mimpi buruk “Kutukan Sumberdaya Alam”. Istilah itu diperkenalkan oleh ilmuan inggris _Richard Auty_. Richard meneliti fakta kutukan itu terhadap banyak Negara. Temuannya, negara seperti Indonesia dilanda kutukan untuk dapat merasakan kesejahteraan meskipun bentang alamnya mengandung potensi ekonomi yang fantastis.
Tahniah hari jadi Riau ke 65.Negeri dibawah minyak diatas minyak ini harus keluar dari kutukan itu !!! semestinya optimisme kita begitu. Meskipun Penjarahan legal dan ilegal yang dilakukan formalistik oleh Pemerintah selama ini cukup bermanfaat untuk menghidupkan Rakyat Indonesia, yang diperoleh dari keranjang yang bernama APBD dan APBN. Lalu jangan tanya, yang bocornya bermanfaat untuk siapa !?
.
Sekian dan terimakasih.
.
.
Salam Cinta Riau
Zunnur Roin / Sekjend PB HMI MPO