Jakarta, Kompas1.net-Rose Mary terbiasa menyelenggarakan event. Ia mempersiapkan penyelenggaraan event ini tidak mengalami kendala. Tergabung dalam kepanitian penyelenggaraan Rose Mary berkenan berbincang dengan awak media, seusai menyelenggaraan lomba menggambar tingkat TK dan SD berhadiah jutaan rupiah di Waterfront Baywalk Mall Penjaringan Sabtu, 30 Juli 2022, sore.
Perlombaan memggambar ini diselenggarakan dengan menggambar setelah mendengarkan dongeng.
Ide mendongeng yang dituangkan kembali dalam bentuk gambar oleh anak-anak tingkat TK-SD ini adalah ide dari kelompok sanggar CBD.
“Program ini adalah program pelatihan konsentrasi dimana peran dari Kementerian kesehatan ada disini.
Kita bisa punya rumus di mana dan bagaimana agar anak bisa belajar dengan lebih baik, yaitu dengan menggunakan pola kinestetik atau gerak, membaca dari melihat, dan mendengar pada pola belajar ini,” ujar Rose Mary.
Rose Mary memilih memulainya dari mendengar karena dari mendengar sangat kaya akan apa yang bisa diungkapkan kembali. Antara lain dengan menggambar.
“Dengan menggambar anak sangat bebas berekspresi setelah mendengarkan dongeng. Dongeng itu adalah hak anak-anak untuk bersuara yang bergerak dari non fiksi ke fiksi,” terangnya.
Program kegiatan ini lebih memilih mendengar bukan berarti yang lain tidak penting, tetapi dari membaca dan melihat, banyak faktor yang harus didukung misalnya adanya perpustakaan dengan mencetak buku-buku ABCD dan seterusnya.
Membaca itu memang agak sulit untuk dilakukan oleh anak.Apalagi Secara geografis Indonesia dikenal sebagai negara berwujud kepulauan yang terdiri dari banyak suku. Oleh karena itu Kekayaan ini juga memperkaya dongeng sebagai budaya yang ada di Indonesia. Jika semua harus dibaca cukup banyak buku dongeng yang harus dibaca.
Oleh karena itu diharapkan anak mengenali geografis dengan melihat langsung atau mendengar dongengnya lalu mengekspresikannya dalam gambar. Kenali negaranya dan menurut Rose Mary orang tidak mengenal kekayaan negaranya adalah orang yang tidak cinta pada negaranya.
Rose Mary sendiri adalah seorang traveller. Sebagai traveller petualang ia sering jalan bahkan sudah ke 17 negara yang dikunjunginya.
Untuk Nusantara sudah lengkap sampe ke Papua.Dan Rose Mary susahpun ia cari karena dia belum pernah hidup susah.
Maka anak-anak ini akan menjadi anak yang sangat miskin bila tidak mengenal nusantara.Untuk itu belajarlah mulai sekarang
Belajar sekarang ada satu kunci. Kuncinya yaitu yang sedang dilaksanakan hari ini, karena Nusantara sangat mudah untuk dikenali. Tinggal melihat dari peta, gunung tertinggi apa, sungai terpanjang apa dan sebagainya. .
Contoh anak-anak yang ikut lomba, kalau saja untuk lomba yang kelompok *C* ada yang bisa menggambar laut Cendrawasih pasti dia menang.
Rose Mary mengatakan dia bukan orang akademisi tapi banyak orang-yang berada disampingnya Profesor dan Doktor sebagai Materi yang dimiliki sekarang. Rose Mary banyak belajar dari mereka.
Rose Mary banyak belajar dari pengalaman dan pergaulan, bukan belajar dari pendidikan formal.
” Saya belajar bukan omong kosong, kebetualan pembina saya adalah Hutomo Mandala Putra.Beliau itu yang mensupport saya,” tukasnya.
“Dia seorang Filantrofi yang mempunyai keinginan dan tujuan yang sama dengan saya, “jelasnya melengkapi.
Kesamaan lainnya, cinta dengan alam dan Rose Mary tidak melihat secara politik tapi mereka mempunyai niat yang sama dan bergerak dengan tujuan yang sama tidak ada unsur apapun.
Anak-anak menggambar penuh kebebasan/kemerdekaan.Mereka hanya diminta gambar apa yang mereka dengan tidak dituntut gambar yang rapih tapi dituntut konsentrasinya. Mereka akan menuangkan isi cerita dongen yang didengarnya.
Jadi anak merdeka belajar.Dengan merdeka belajar maka imajinasi anak plus cara berpikir bebas.
Contoh lainnya, tadi ada anak yang menggambar perahu, diatas perahu ada orang diatasnya, dan gambarnya bagus.
Tapi dalam cerita dongeng yang diperdengarkan cerita itu tidak ada.
Rose Mary menyelenggarakan acara ini dengan dana pribadi tapi Rose Mary bisa menyelenggaran acara ini karena Rose Mary juga seorang pengusaha.
Rose Mary berencana kembali akan menyelenggarakan acara ini tapi khusus untuk guru. Rose Mary menyelenggarakan acara ini atas kerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta- Utara.
Mereka mempunyai sistim, mereka yang Punya program dan pendorong penyandang dana Rose Mary pribadi.
Rose Mary sendiri mendapatkan ilmu ini dengan sering- sering Traveller berkeliling ke daerah-daerah Nusantara, bahkan sudah sampai ke Papua maka timbullah kecintaan pada negaranya dan berharap anak-anak juga harus mengenali Nusantara agar mencintai negaranya. Kalau anak-anak tidak tahu negaranya, menurutnya anak-anak itu adalah anak yang sangat miskin.
Harapan Rose Mary untuk anak-anak ke depan harus cerdas. Rose Mary tidak bisa melawan doktrin-doktrin yang salah dengan begitu mudah, tetapi harus dengan strategi.
Ya, dengan cara yang sekarang sedang dilaksanakannya.
Rose Mary seorang aktivis pendidikan pejuang yang relawan tidak pilih siapa pemimpinnya, tetapi saya bekerja untuk negara saya. Ia ingin anak-anak berpola pikir seperti yang dilaksanakannya hari ini. Apa yang mereka dengar mereka fokus untuk menuangkan dalam gambar. Pada kenyataannys tidak persis tetapi mereka harus bisa menyatakan apa yang mereka rasakan dan tangkap dari cerita dongeng yang mereka dengar.
Rose Mary seorang aktivis pejuang pendidikan yang ingin berbuat untuk bangsa dan negaranya. Menurut Rose Mary kunci lain kesuksesan ini terletaknya pada guru, bagaimanakah cara mengajar yang benar dan baik.
Repotr Tri Joko