Rokan Hulu, Kompas 1 Net 26/06/2023. Benteng 7 Lapis, karya monumental Tuanku Tambusai, Pahlawan Nasional pertama Riau Tahun 1995, berada di Kampung Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, berjarak 23 km dari Makam Raja Raja Rambah.
Benteng 7 Lapis belakangan diakui Pengamat Militer & ahli strategi perang sbg Maha Karya Putra bangsa luar biasa. Tuanku Tambusai nama kecilnya adalah M Saleh, ayahnya adalah Imam Maulana Kali, Pejabat Agama Islam Kerajaan Tambusai dan Ibunya bernama Munah perempuan Dalu Dalu dari Suku Kandang Kopuh
Benteng 7 Lapis terbuat dr tanah liat diambil dari tepian Sei Batang Sosah itu, dibangun atas petunjuk Tuanku Tambusai. Di atas bumbun tanah Benteng ditanam bambu aur berduri, sehingga disebut juga Benteng Aur Berduri.
Di sekitar Dalu Dalu juga terdapat beberapa benteng kecil disebut Kubu Pertahanan, jejaknya masih bisa disaksikan, diantaranya Kubu Baling Baling dan Kubu Godong, keduanya kini jadi nama Lingkungan di Kelurahan Tambusai Tengah. Selain itu, ada Kubu Talikumain yang kini nama salah satu desa di kecamatan Tambusai
Kubu Kubu tersebut ditempati pasukan Tuanku Tambusai menghadapi serangan Belanda, sebelum berjuang & bertahan total di Benteng 7 Lapis. Pendirian kubu kubu kecil itu sebagai upaya Tuanku Tambusai mempertahankan tiap jengkal tanah negeri
Benteng 7 Lapis sebagai Benteng terakhir kaum Padri sengaja dibuat lebih kokoh dengan gundukan tanah 7 lapis setinggi 11 m dan sulit ditembus, berada dalam lokasi seluas 3 ha, sehingga layaknya perkampungan, Tuanku Tambusai menatanya untuk pemukiman, gudang logistik, barak prajurit, surau dan markas
Kekuatan benteng 7 lapis terbukti dari beberapa kali digempur serangan Belanda gagal total. Bahkan banyak personil tentara Belanda tewas, karena menjadi sasaran empuk Bedil prajurit Tuanku Tambusai yang mengintip dari lobang kumbang berjejer di sepanjang benteng
Antara 1838 – 1839, setelah mendapat tambahan pasukan dari Batavia Belanda dipimpin Letkol Michele kembali ke Dalu-Dalu menaklukkan benteng.
Setelah perang berkecamuk berbulan bulan akhirnya Benteng dapat dikuasai, Belanda. Tuanku Tambusai & keluarga/pengikutnya menyelamatkan diri melalui jalan rahasia ke sei Batang Sosah, bersampan menghilir, menetap dan wafat tahun 1882 Di Kampung Rasah, Negeri Sembilan Malaysia
Karena sikap gagah berani dan tak mau berunding, Belanda memberi julukan Tuanku Tambusai Sbg ”De Padrische Tijger Van Rokan” yang berarti Harimau Padri dari Rokan.
Dengan dianugerahinya Benteng 7 Lapis sebagai Cagar Budaya Nasional (CBN), Kawasan ini bisa ditata Kembali bentuk asli semula dan dikelola menjadi wisata sejarah tanpa menghilangkan nilai historisnya agar bisa ditauladani generasi muda.(Rpt)