Aniaya Menantu Karena Tak Dikasih Uang, Mertua di Tapsel Dilaporkan ke Polisi

Tapsel, Kompas 1 net- Diduga lakukan kekerasan terhadap menantu, seorang mertua di Tapanuli Selatan ( Tapsel) dilaporkan menantunya sendiri ke Polisi. Rabu  4 September 2024.

Inisial IZ, (28), melaporkan Ibu Mertuanya yang berinisial AG setelah insiden serius terjadi di antara mereka.di Lingkungan VI Bahung Napa, Kelurahan Raniate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan pada 1 September 2024. Kemarin.

Bacaan Lainnya

Seperti dalam laporan IZ ke Polres Tapanuli Selatan dengan nomor laporan STTLP/B/327/IX/2024. Kejadian ini bermula ketika pembicaraan mengenai keuangan keluarga menjadi tidak harmonis, memicu ketegangan di antara keduanya.

Kronologi kejadian dimulai ketika AG mempertanyakan penggunaan gaji suami IZ, yang dikenal dengan inisial FL. IZ menjelaskan bahwa gaji tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun AG tidak menerima penjelasannya. Ketegangan semakin meningkat ketika AG memukul IZ, yang mengakibatkan luka-luka.

Laporan ke Polisi ini dibuat IZ setelah upaya pemerintah setempat menemui jalan buntu. Dimana menurut keterangan Kepala Lingkungan setempat, ketika dihubungi melalui telepon selulernya pada Rabu 3 Agustus kemarin, menceritakan kejadian tersebut.

“Sekitar pukul 10:00 WIB hari Minggu, saya mendengar keributan karena rumah korban berdekatan dengan rumah saya. Namun, saya belum mengetahui pasti penyebab keributan tersebut,” ujar Ama Mesra Hulu, Kepala Lingkungan tersebut kepada media.

Ia menambahkan bahwa akibat keributan yang diduga berujung pada penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian leher, “Saya belum mengetahui pasti penyebabnya tetapi setelah kejadian itu, korban mengalami luka di bagian leher,” lanjutnya.

Terkait masalah ini, upaya mediasi secara kekeluargaan telah dilakukan, namun sayangnya tidak menghasilkan kesepakatan.

“Keluarga pelaku bahkan meminta penyelesaian masalah dengan cara berkelahi, bukannya melalui dialog” terangnya

Sementara itu Arosokhi Zebua, yang merupakan abang kandung korban berinisial IZ, berupaya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, tetapi malah mendapatkan perlakuan tidak semestinya. (3/9).

“Niat saya adalah untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan, namun saya justru ditantang untuk berkelahi hingga terjadi keributan malam ini,” ujar Aro.

Ia juga menambahkan menurut informasi yang ia dapatkan “bahwa pada hari Minggu pagi, AG meminta sejumlah uang kepada IZ, menantunya. Namun karena IZ memiliki keperluan lain dan hanya memiliki uang pas-pasan untuk kebutuhan bayinya, AG marah dan menganiaya IZ” jelas Aro.

Setelah mediasi yang tidak berhasil, saya memutuskan untuk mengambil jalur hukum demi mendapatkan keadilan,” kata IZ.

Sumber: media detak keadilan

Pos terkait