Pekanbaru, Kompas 1 net – Dirut utama lembaga pendidikan (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean M.H, mengatakan saat ini (PJC) tengah membuka kelas privat secara online di seluruh Kabupaten Provinsi Riau se Indonesia. dengan melalui program ini (PJC) pekanbaru. memberikan materi tentang jurnalistik di Kantor (PJC). Senin 25/11/2024) pagi.
“Menurut Wahyudi El Panggabean M.H, dengan ada program pelatihan jurnalistik ini mampu berkontribusi dalam sumberdaya. manusia (SDM). dan juga kita harus menguasai ilmu wartawan katanya.
Dalam kesempatan ini Wahyudi, menyampaikan kepada peserta pelatihan jurnalistik kalau anda mau jadi wartawan mari bergabung di (PJC) Pekanbaru Riau. lima menit pasti bisa menulis berita ungkapan. Wahyudi ke pada peserta pelatihan jurnalistik secara online.
Mengusung tema pelatihan “Trik Menulis Berita Secara Cepat dan Praktis”
Menghadirkan Narasumber Utama Drs. Wahyudi El Panggabean, M. H., MT.BNSP., C.PCT.
Pelatihan akan difokuskan pada praktik menulis berita secara langsung yang diawali dengan materi khusus strategi menembus narasumber.
Dibimbing Instruktur Berpengalaman
Abdul Kadir menjelaskan, pelatihan ini, dipandu oleh Instruktur berpengalaman jadi wartawan selama hampir 40 tahun,
“Merupakan penulis buku-buku jurnalistik. Seorang Master Trainer dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Beliau adalah Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., MT. BNSP., C.PCT,” jelasnya.
Live dari Markas PJC Pekanbaru
Pelatihan jurnalistik dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.
Narasumber Utama pelatihan jurnalistik Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., MT. BNSP., C.PCT dalam paparannya mengatakan, wartawan dalam melaksanakan tugas harus patuh dan taat pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Menurut Wahyudi, ada 11 pasal KEJ yang harus dibaca, ditaati dan diterapkan di dalam pemberitaan.
“Pasal 1 menyatakan wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk. Beritanya harus berimbang. Jangankan menulis berita bohong beritikad buruk saja tidak boleh,” kata Wahyudi saat memberikan materi pelatihan jurnalistik.
Wahyudi mengatakan, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asal praduga tak bersalah.
“Jadi harus konfirmasi. Kita sering membaca berita yang menyebutkan, hingga berita ini diterbitkan, narasumber belum bisa ditemui. Kalau belum bisa ditemui jangan dimuat dulu. Tunggu sampai dapat. Saya pernah menunggu Gubernur selama 21 hari hanya untuk mendapatkan konfirmasi langsung,” kata Wahyudi yang juga Direktur Utama PJC itu.
Cara Praktis Menulis Berita
Wahyudi dalam paparannya mengatakan, kemapuan menulis berita harus terus ditingkatkan melalui belajar dan terus belajar.
Menulis berita di media on-line kata Wahyudi, harus patuh menggunakan bahasa jurnalistik.
“Beritanya singkat padat dan jelas. Dimulai dari kelengkapan unsur 5 W + 1 H. Kemudian sewaktu menulis berita di media on-line harus menggunakan format rata kiri saja. Bukan rata kanan apalagi rata tengah,” katanya.
Selanjutnya sambung Wahyudi, menulis berita bisa menggunakan sistem piramida terbalik.
“Unsur paling penting diletakkan di bagian atas karena dulu sewaktu berita diterbitkan di koran, kadangkala karena ruang terbatas mengharuskan seorang redaktur memotong berita,” sambungnya.
Ke depan sebut Wahyudi, setelah peserta mengikuti pelatihan ini diharapkan kompetensi wartawan mengalami peningkatan.
“Sehingga berita yang dihasilkan lebih berkualitas,” pungkasnya.
Jaya: Melaporkan