Jatim, Kompas 1 net – Chaswanah Aini, Siswi SMAN 3 Malang, merupakan warga Kecamatan Pakis Malang-Jawa Timur. Meskipun ibunya hanya bekerja sebagai penjual sayur keliling, dan sosok ayahnya sudah meninggal dunia.
“Memang mimpi itu pernah saya kubur dalam-dalam, karena hanya ibu sendiri yang bekerja untuk menghidupi 3 anaknya. Bapak sudah meninggal sejak saya berusia 9 tahun,” ungkapnya.
Chaswanah saat di bangku SMP pernah bekerja sebagai private tutor selama 3 tahun.
Pekerjaan tersebut didapatkan lantaran kemurahan Chaswanah dalam membantu teman-temannya, yang kesulitan memahami materi.
Hal inilah kemudian didengar oleh salah satu pelanggan sayur ibunya, kemudian diminta untuk mengajar private. Bukan hanya sebagai private tutor, wanita berusia 18 tahun ini juga pernah bekerja di learning management system selama 6 bulan.
Saat dirinya duduk di bangku SMA kelas XI, mulai mencari informasi dan mencoba mendaftar ke perguruan tinggi dengan jalur beasiswa. Selain mendaftar untuk mendapatkan beasiswa ke Luar Negeri, ia juga mengikuti dan mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Bandung. Akan tetapi kedua kampus tersebut belum menerima dirinya sebagai mahasiswa.
“Daftar UB saya pilih jurusan Manajemen sedangkan ITB ambil jurusan Bisnis Manajemen. Sayangnya tidak diterima di sana,” katanya.
Kendati ditolak di 2 Universitas tersebut, Chaswanah Aini kemudian diterima di 3 Universitas Luar Negeri.
Ketiga kampus yang siap menampung Chaswanah Aini tersebut adalah Universitas Of Toronto Canada, Monash University Australia, Memaster University Canada, dan DeGroote School Of Business. Dirinya lebih memilih untuk melanjutkan studi ke University Of Toronto Canada.
Tores**
Sumber. (TV one &Merto TV)