Pekanbaru, Kompas 1 net — Ketua Umum Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau, Datuk Laksamana Heri Ismanto, S.Th.I, mengeluarkan seruan keras kepada seluruh pihak: jangan ganggu kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)! Dalam pernyataannya, AMA Riau menegaskan dukungan penuh dan tanpa syarat kepada Satgas PKH yang sedang berjuang menyelamatkan kawasan hutan yang kritis itu.
> “Kami tidak akan diam. TNTN bukan sekadar hutan, tapi nadi warisan Melayu! Satgas PKH harus kita kawal bersama. Ini bukan tugas pemerintah semata, ini panggilan leluhur!” tegas Datuk Heri.
AMA Riau juga mendesak pemerintah bertindak cepat dan tegas, tanpa ragu dan tanpa kompromi, untuk merelokasi warga yang masih berada secara ilegal di dalam kawasan TNTN.
“Relokasi bukan opsi, tapi keharusan! Negara tak boleh tunduk pada tekanan. Hukum harus ditegakkan, dan TNTN harus diselamatkan sebelum segalanya terlambat!” katanya dengan lantang.
Tak hanya berhenti di situ, AMA Riau menggerakkan seluruh kekuatan adat — dari para Datuk, pemangku adat, hingga laskar-laskar Melayu se-Riau — untuk menyatukan langkah dan sikap. TNTN dianggap bukan hanya sebagai kawasan lindung, melainkan sebagai tanah bertuah yang menjadi bagian dari identitas dan kehormatan Melayu itu sendiri.
“Marwah Melayu bukan untuk dijual. Ini waktunya kita turun gunung. Dari kampung ke negeri, dari balai ke lapangan, kita bergerak. AMA Riau akan menjadi garda terdepan!”
Dalam konteks krisis ekologis dan konflik agraria yang semakin kompleks di Riau, AMA Riau memandang TNTN sebagai simbol terakhir pertahanan alam dan adat. Bila kawasan ini tumbang, maka tumbang pula kehormatan dan martabat yang diwariskan para pendiri negeri ini.
Redaksi