Example floating
Example floating
Artikel

Pertarungan Antar Penegakan Etika Versus Kepentingan Bisnis dalam Dunia Kesehatan 

30
×

Pertarungan Antar Penegakan Etika Versus Kepentingan Bisnis dalam Dunia Kesehatan 

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh : M. Sangap Siregar, MA

Dosen : Mata Kuliah Etika & Hukum Perundangan Kesehatan Univ. Hang Tuah Pekanbaru Riau.

Dengan bismillah bermula kalam, dengan Shalawat pembuka salam, semoga hadirin a’fiah sekalian, segenap pembaca yang budiman.

Dunia kesehatan, yang seharusnya menjadi benteng pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, seringkali dihadapkan pada konflik antara penegakan etika dan kepentingan bisnis. Pertarungan ini menciptakan dilema kompleks yang mempengaruhi kualitas perawatan, aksesibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan.

Artikel ini membahas secara mendalam tentang bagaimana etika dan bisnis saling berinteraksi, tantangan yang muncul serta upaya untuk menyeimbangkan keduanya demi kebaikan pasien dan peningkatan drajat kesehatan masyarakat.

Mengapa Etika Penting dalam Dunia Kesehatan?

Etika dalam dunia kesehatan mencakup prinsip-prinsip  moral yang membimbing perilaku profesional tenaga medis dan organisasi kesehatan.

 Beberapa Prinsip Utama antara lain, meliputi :

Beneficence (Kebaikan) ;  Kewajiban untuk melakukan pelayanan prima yang terbaik bagi pasien dan memberikan manfaat maksimal.

Non Maleficence (Tidak Merugikan) ; Kewajiban untuk tidak menyebabkan kerugian atau bahaya bagi pasien.

_ Anatomy (Otonomi) ; Menghormati hak pasien untuk membuat keputusan sendiri tentang perawatan mereka.

Justice (Keadilan) ; Memastikan bahwa sumber daya kesehatan didistribusikan secara adil dan merata kepada semua anggota masyarakat.

Veracity (Kejujuran) ; Menyampaikan informasi yang akurat dan jujur kepada pasien.

Fidelity (Kesetiaan) ; Menjaga kepercayaan pasien dan memenuhi komitmen profesional.

– Kepentingan Bisnis dalan Dunia Kesehatan

Disisi lain, dunia kesehatan juga merupakan industri besar dengan kepentingan bisnis yang signifikan. Rumah Sakit, perusahaan farmasi, produsen alat kesehatan dan penyedia layanan kesehatan lainnya beroperasi untuk menghasilkan keuntungan dan mempertahankan keberlanjutan finansial.

Beberapa aspek kepentingan bisnis antara lain meliputi ;

Profitabilitas ; Meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya untuk mencapai keuntungan yang optimal

– Pertumbuhan Pasar ; Memperluas pangsa pasar dan menarik lebih banyak pelanggan atau pasien

– Inovasi ; Mengembangkan produk dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan daya saing

– Efisiensi ; Meningkatkan efisiensi operasional untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas

Konflik Etika dan Bisnis

Konflik etika dan bisnis dalam dunia kesehatan dapat muncul dalam berbagai situasi, antara kain :

1. Pemasaran Obat dan Alat Kesehatan

– Promosi Yang Menyesatkan ; Perusahaan farmasi mungkin melakukan promosi yang menyesatkan atau melebih-lebihkan manfaat obat-obatan mereka, sementara menyembunyikan resiko efek samping.

– Hubungan dengan tenaga medis ; Perusahaan farmasi dapat memberikan insentif kepada tenaga medis (baik dokter ataupun bidan) untuk mempromosikan obat-obat mereka, yang dapat mempengaruhi keputusan medis yang objektif

2. Praktek Medis yang Tidak perlu

Overdiagnosis dan Overtreatment ; Tenaga medis mungkin melakukan diagnosis yang berlebihan atau memberi perawatan yang tidak perlu untuk meningkatkan pendapatan. Seperti mengkondisikan pasien untuk rawat inap padahal bisa rawat jalan, atau mungkin mengarahkan pasien agar operasi padahal bisa melahirkan secara normal

– Biaya yang Tidak Transparan ; Pasien seringkali tidak memiliki informasi yang jelas tentang biaya perawatan mereka, yang dapat menyebabkan tagihan yang tidak terduga yang menyebabkan ketidakadilan finansial

3. Aksesibilitas dan Keadilan

– Diskriminasi ; Sistem kesehatan mungkin mendiskriminasi kelompok-kelompok tertentu seperti orang miskin, minoritas atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu dalam hal akses ke perawatan

– Prioritas Keuntungan ; Rumah Sakit atau penyedia layanan kesehatan, mungkin memprioritaskan pasien yang memiliki asuransi atau kemampuan membayar lebih tinggi, sementara mengabaikan  mereka yang kurang mampu.

4. Penelitian dan Pengembangan

– Konflik Kepentingan ;  Peneliti mungkin memiliki konflik kepentingan jika mereka menerima dana dari perusahaan farmasi  atau produsen alat kesehatan, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian mereka.

– Uji Klinis yang Tidak Etis ; Uji klinis mungkin dilakukan tanpa persetujuan yang jelas dari pasien tertentu atau resiko yang tidak seimbang dengan manfaat yang diharapkan.

Dampak Konflik Etika dan Bisnis

Konflik antara Etika dan Bisnis dalam dunia kesehatan dapat memiliki dampak yang merugikan antara lain :

– Kehilangan kepercayaan ; Pasien dan masyarakat dapat kehilangan kepercayaan terhadap sistem kesehatan, jika mereka merasa bahwa kepentingan bisnis lebih diutamakan daripada kesejahteraan pasien.

– Kualitas Perawatan yang Menurun ; Keputusan medis yang dipengaruhi oleh kepentingan bisnis dapat menyebabkan perawatan yang tidak optimal atau bahkan membahayakan pasien

– Ketidakadilan ; Ketidaksetaraan akses keperawatan kesehatan dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

– Biaya Kesehatan yang Meningkat ; Praktek medis yang tidak perlu dan promosi obat-obatan yang berlebihan dapat meningkatkan biaya kesehatan secara keseluruhan.

Upaya Menyeimbangkan Etika dan Bisnis

Menyeimbangkan etika dan bisnis dalam dunia kesehatan memerlukan upaya yang komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai pihak, antara lain :

1. Regulasi Ketat ;

– Pengawasan Pemerintah ; Pemerintah harus memberlakukan regulasi yang ketat untuk mengatur praktek medis, pemasaran obat-obatan dan biaya perawatan kesehatan

– Transparansi ; Regulasi harus memastikan transparansi dalam semua aspek sistem kesehatan, termasuk biaya, kualitas perawatan, dan hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan industri farmasi.

2. Kode Etik Profesional

– Standar Etika ; Organisasi profesi medis harus mengembangkan dan menegakkan kode etik yang jelas dan komprehensif untuk membimbing  perilaku profesional para tenaga medis

– Pelatihan Etika ; Tenaga medis harus menerima pelatihan etika yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang dilema etika dan cara mengatasinya.

3. Pendidikan Pasien

– Informasi yang akurat ; Pasien harus diberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang kondisi medis mereka, pilihan perawatan, dan biaya yang terkait.

– Hak Pasien ; Pasien harus diberdayakan untuk memahami hak-hak mereka dan membuat keputusan yang informed tentang perawatan mereka.

4. Akuntabilitas

– Pengawasan Publik ; Masyarakat harus memiliki akses ke informasi tentang kinerja sistem kesehatan dan mekanisme untuk melaporkan pelanggaran etika atau praktek medis yang tidak tepat.

–  Sanksi ; Pelanggaran etika atau regulasi harus ditindak dengan sanksi yang tegas untuk mencegah perilaku yang merugikan atau membahayakan.

5. Budaya Etika

– Kepemimpinan Etis ; Pimpinan organisasi kesehatan harus mempromosikan budaya etika yang kuat dan memberikan contoh yang baik bagi seluruh staf.

– Diskusi Etika ; Organisasi kesehatan harus mendorong diskusi terbuka tentang dilema etika dan memberikan dukungan bagi tenaga medis untuk membuat keputusan yang etis.

Kesimpulan :

Pertarungan antara penegakan etika dan kepentingan bisnis dalam dunia kesehatan adalah sebuah tantangan yang kompleks dan berkelanjutan. Menyeimbangkan keduanya memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi profesi medis, penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. Dengan regulasi yang ketat, kode etik profesional, pendidikan pasien, akuntabilitas, dan budaya etika yang kuat, kita dapat memastikan bahwa dunia kesehatan tetap dapat berfokus pada pelayanan kemanusian prima dan mulia,  kesejahteraan masyarakat yang tulus, bukan hanya bisnis oriented keuntungan finansial semata insyaAlloh. Wassalam.

Sumber :

Media Kecerdasan AI ; www. Ciciai.com

Example 300250
Example 120x600