Kampar, Kompas 1 net- Guru Honorer di Kabupaten Kampar, Riau menghadapi masalah gaji belum dibayarkan, sementara hubungan antara Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Sekda Hambali terkesan dalam polemik tidak sejalan.
Seperti dilangsir beberapa media, Hambali menuding banyak keputusan bupati Ahmad Yuzar yang melanggar prosedur, dari uji kompetensi pejabat hingga penggantian pengurus Korpri. Di lapangan guru honorer di salah satu sekolah justru malah mogok kerja karena gaji tak kunjung dibayar.
Dikalangan Para guru pun beredar luas ungkapan kekesalan mereka. Seperti dikutip dari Grup WhatsApp. Senin 20 Oktober 2025. Tertulis ungkapan menohok.“Pak Sahir apa nggak malu, diginiin sama guru-guru? Kami juga butuh uang, bukan hanya bapak. Habis kesabaran, disuruh sabar terus,” tulis seorang guru.
Guru lain bahkan meminta kepala sekolah mencari pinjaman agar gaji segera dibayarkan. “Kalau uang tak ada, tolong cari utangan, Pak. Kasihan guru-guru yang sudah berkeluarga,” tulisnya.
Sebagai bentuk protes, para guru sepakat tidak masuk kerja hingga gaji dibayarkan.
“Tidak mungkin bensin kami ganti dengan air. Kalau guru ASN menunggu tanggal, kami menunggu bulan yang tak kunjung datang,” tegas salah satu guru.
Kini, publik menyoroti sikap Hambali yang menyerang Bupati Ahmad Yuzar dengan dalih moral dan aturan. Padahal, saat dirinya memegang tampuk pemerintahan, APBD Kampar justru jebol dan laporan keuangan penuh pelanggaran.
“Kalau bicara soal etika dan integritas, harusnya mulai dari introspeksi. Jangan jadi pahlawan kesiangan,” ujar salah satu pemerhati kebijakan publik di Kampar.
Terpisah, awak media coba mengkonfirmasi ke Bupati Ahmad Yuzar dan Sekda Hambali, terkait dengan polemik Pembayaran gaji guru dan pernyataan pernyataan kontraversial di media sosial, namun hingga berita ini ditayangkan keduanya tidak menjawab atau memberikan tanggapan.
Ade Bule, Kompas 1 melaporkan.
















