Example floating
Example floating
Berita

Penuhi Undangan Pemkab Meranti dan Aduan Banjir Berbulan Desa Kundur, Sore Ini Pakar Lingkungan Turun Selatpanjang

105
×

Penuhi Undangan Pemkab Meranti dan Aduan Banjir Berbulan Desa Kundur, Sore Ini Pakar Lingkungan Turun Selatpanjang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pekanbaru, Kompas 1 net – Jika tak ada aral melintang, siap zuhur hari ini Pakar Lingkungan Dr Elviriadi bertolak ke Kabupaten Meranti.

Alhamdulillah, pak Doktor kita sudah di spead boat dari Buton kemari. Kita sambut hangat sang putra asli Meranti yang pemberani bela rakyat, ” ujar Faisal tokoh muda Meranti yang sudah menunggu sejak siang, Rabu (9/7/25).

Rencananya, kedatangan tokoh masyarakat Riau itu mengisi seminar tentang pengelolaan sampah yang di taja Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Selain itu, terdapat pula aduan dari Warga Desa Kundur soal banjir berbulan bulan diduga akibat kanal perusahaan.

Dihubungi terpisah melalui aplikasi WhatsApp messenger, tampaknya Dr Elviriadi membenarkan kunjungannya.

“Betul adindaku Kuli tinta pilar demokrasi. Saya ingin menyumbangkan buah fikiran ke kampung halaman saya ini. Bagaimana menciptakan Meranti bebas sampah. Jadi terbersih di Riau bahkan Sumatera. Saya dengar Wakil Bupati Meranti atensi dan minat besar soal kebersihan kota sagu ini, ” jawabnya kepada kru media ini.

Selanjutnya, kata akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu, akan mengecek banjir di Desa Kundur Kecamatan Tebingtinggi Barat.

“Saya dapat kabar ada  banjir yang lama sekali surut nya di Kundur. Tentu ini harus di kaji. Kalau management air perusahaannya keliru., tentu harus diingatkan. Tak mungkin dibiarkan tanpa solusi, ” ungkap alumni SMA Negeri I Selatpanjang.

Elviriadi menilai selama ini water management perusahaan di Riau masih belum mempertimbangkan pihak masyarakat sekitar.

“Dibanyak tempat, seperti di Pulau Rupat, mungkin juga di Meranti ini, pihak Perusahaan menutup kanal dalam batas waktu lama, sehingga air meluap. Bahkan menggenangi tanaman warga seperti ubi pisang dan sayur mayur sehingga mati. Naah, ini semua jangan dibiarkan. Harus ada daya dobrak dan komunikasi yang elegan. Kalau tak gitu, lelamo Temakol Busut Alai pun meloncat ke pangkuan cukong kanal. Kepunan telouw temakollllaaaah, ” pungkas peneliti Busut yang ikhlas gundul permanen demi hutan Labu Kundur.**

Redaksi

Example 300250
Example 120x600