Oleh : Febriansyah, S.Pi. Ketua Umum KAMMI Wilayah Riau
Pelantikan Pengurus Wilayah KAMMI Riau periode 2025–2027 menjadi momentum penting untuk merenungi arah dan eksistensi gerakan kita yang telah berusia 26 tahun. Seperempat abad lebih sudah kita menapaki jalan perjuangan ini jalan dakwah, intelektual, dan advokasi yang menuntut konsistensi serta keberanian.
Namun, tak dapat kita pungkiri bahwa dalam beberapa tahun terakhir setelah Covid-19 melanda, semangat pengkaderan kita tampak melemah. Regenerasi yang seharusnya menjadi denyut nadi pergerakan justru lesu, seolah kehilangan daya dorong dengan masifnya perubahan zaman. Proses kaderisasi bukan sekedar formalitas belaka, melainkan jantung dari keberlangsungan organisasi. Ketika pengkaderan kehilangan ruh, maka kita kehilangan masa depan.
Demikian pula dengan pergerakan advokasi dan aksi yang dahulu menjadi identitas KAMMI yang lahir di era reformasi, berani bersuara untuk rakyat, hadir di tengah umat, dan berdiri di garis depan isu-isu keumatan dan kebangsaan. Kini, gaung itu terasa mulai memudar. Aksi-aksi kita semakin jarang terlihat, seakan KAMMI Riau hanya menjadi penonton dalam dinamika sosial dan politik yang terus berkembang. Kita harus menyesuaikan kembali gerakan ke depan dengan perkembangan zaman. Digitalisasi harus menjadi bagian dari identitas gerakan KAMMI Riau ke depan.
Maka dari itu, pelantikan ini tidak hanya tentang pergantian kepengurusan. Ini adalah seruan untuk kembali merenung. Kembali kepada orientasi awal gerakan : mencetak kader tangguh, berpihak kepada umat, dan berani menyuarakan kebenaran. Usia 26 bukan waktu untuk berleha-leha. Ia adalah usia matang, yang seharusnya membawa kedewasaan dalam berpikir dan keberanian dalam bertindak.
KAMMI Riau harus menjawab tantangan zaman dengan revitalisasi pengkaderan yang progresif, inklusif, dan berkualitas. Pengurus Wilayah, Daerah, komisariat dan kader aktif ke depan harus mampu menghidupkan kembali ruh advokasi dan aksi yang solutif, bukan sekadar reaktif. Kita tidak boleh diam, apalagi bungkam, saat ketidakadilan dan kebatilan.
Kerinduan dan rasa cinta akan dauroh KAMMI yang ramai pesertanya, aksi yang ramai massa. Kerinduan dan rasa cinta ini harus di rasakan seluruh kader dan alumni, besar dan meredupnya KAMMI ke depan adalah tanggung jawab kita bersama, Ketua hanyalah amanah yang berlebih saja dan karena perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI.
Febriansyah, S.Pi. Ketua Umum KAMMI Wilayah Riau
