Dalam ajaran Islam, setelah umat manusia dicabut nyawanya, maka amalan yang ada di dunia akan terputus dan pahala yang mengikutinya pun terhenti. Seluruh harta kekayaan, pangkat, jabatan, anak maupun istri, atau hal-hal berbau duniawi akan ditinggalkan
(Kamis 6/2/2025/-7 syaban 1446).
Akan tetapi, ada 3 (tiga) amalan yang tidak terputus pahalanya setelah meninggal dunia. Amalan tersebut di antaranya, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.
Hal tersebut sebagaimana tercatat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikutip dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam an-Nawawi, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya, “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim No. 1631).
Amalan yang Tidak Terputus Pahalanya:
1. Sedekah Jariyah.
Sedekah jariyah adalah sedekah yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang. Pahala sedekah jariyah tidak akan terputus meski orang yang bersedekah telah meninggal dunia.
Selama sedekah jariyah tersebut masuk dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya, maka pahalanya akan terus mengalir*. Adapun contoh sedekah jariyah, yaitu di antaranya:
1. Membangun tempat ibadah (masjid/mushola) atau tempat belajar agama Islam.
2. Mewakafkan tanah atau kitab suci Al-Qur’an untuk kepentingan umat Islam.
3. Membuat sumber sumber air yang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.
4. Membuat tempat persinggahan bagi musafir.
5. Menanam pohon yang buahnya bisa dinikmati oleh orang lain.
Bersedekah juga tidak harus dilakukan dalam wujud harta benda, tetapi juga bisa berbentuk tenaga atau perbuatan. Sekecil apapun sedekah yang dikeluarkan seseorang, Allah SWT pasti akan memberikan pahala baginya asalkan dilakukan dengan ikhlas.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Az-Zalzalah ayat 7, Allah SWT berfirman:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Artinya, “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS Az-Zalzalah: 7).
2. Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat dapat menjadi amalan yang tidak terputus pahalanya meski telah meninggal dunia. Ilmu yang bermanfaat diartikan sebagai ilmu yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta membawa kebaikan dan kemaslahatan.
Contoh amalan berupa ilmu yang bermanfaat dapat diilustrasikan seperti seorang penulis yang membuat buku dan dipakai banyak orang. Selama buku tersebut masih dibaca, digunakan, dan dimanfaatkan oleh orang lain, maka seorang penulis buku tersebut akan tetap mendapatkan pahala.
Ilmu yang bermanfaat juga akan membuat derajat seseorang diangkat oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman:
…يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ…
Artinya, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat, (QS Al-Mujadalah 11).
Adapun ciri-ciri ilmu yang bermanfaat, antara lain yaitu:
1. Mendekatkan seseorang kepada Allah SWT.
2. Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia. 3. Membuat seseorang tunduk dan patuh terhadap Allah SWT.
4. Membuat seseorang lebih mencintai Allah SWT.
5. Membuat seseorang bersifat qanaah.
6. Menyadarkan seseorang akan kekurangannya.
3. Doa Anak yang Sholeh
Doa anak yang sholeh tidak akan terputus pahalanya, bahkan setelah orang yang didoakan meninggal dunia. Anak sholel adalah anak yang selalu berbakti, mengikuti nasihat orang tuanya selama tidak menuju pada maksiat, serta selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Salah satu doa yang bisa dipanjatkan oleh seorang anak kepada orang tuanya, yaitu:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.”
Itulah 3 (tiga) amalan yang tidak terputus pahalanya setelah meninggal dunia. Semoga umat muslim senantiasa dapat mengamalkan kebaikan tersebut agar bisa memperoleh pahala yang mengalir saat di akhirat kelak. Aamiin..
Penulis. Tores**