Example floating
Example floating
Berita

BEM – Indonesia : Menguji Tim Pengawas Intelijen Bentukan DPR – RI dikasus kematian Hendrawan Ostevan

84
×

BEM – Indonesia : Menguji Tim Pengawas Intelijen Bentukan DPR – RI dikasus kematian Hendrawan Ostevan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, Kompas 1 net – Warga marunda digegerkan dengan penemuan mayat di perairan Marunda, Jakarta Utara oleh seorang nelayan berinisial RA (27) pada hari Jumat 10/01/2025. Mayat tersebut teridentifikasi sebagai Brigjend TNI AD (Purn) Hendrawan Ostevan, Temuan ini didapat dari dompet yang berisi kartu anggota TNI dan anggota Badan Intelijen Negara (kompas.com).

Hal inilah yang mencuat menjadi perhatian kalangan jurnalis dan menjadi pembicaraan publik. Apalagi dari rekaman CCTV mobil HO masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Kamis, 9 Januari 2025 dini hari, tepat pukul 00.35 WIB, mobil Toyota Vios yang dikendarai korban tampak melaju menyusuri Kade 07-08 hingga akhirnya jatuh ke laut.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Presidium Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM Indonesia) Yaser Hatim meminta tim pengawas intelijen bentukan DPR RI turut menginvestigasi kematian Purnawirawan Jenderal TNI AD, Hendrawan Ostevan (HO).

“Setelah ditetapkannya tim pengawas intelijen bentukan DPR, inilah waktu yang tepat untuk kerja – kerja konkrit dari tim pengawas intelijen DPR memastikan bahwa kematian HO tidak ada kaitannya dengan penghianatan Negara (agent ganda) dan operasi hitam intelijen. Disamping itu tim pengawas intelijen juga perlu meninjau personel – personel intelijen agar bebas dari kepentingan pihak asing dan tidak ada yang menjadi agen ganda. kedepannya Badan Intelijen Negara betul – betul bekerja untuk kepentingan negara dan rakyat Indonesia, katanya kepada wartawan, Kamis, (16/1/25).

Yaser menilai setiap Negara memiliki lembaga intelijen yang menjadi mata dan telinga untuk memastikan tiadanya ancaman terhadap Negara dan menjaga kepentingan Nasional. Negara wajib mengadili personel – personel yang terindikasi menjadi agen resmi ganda dihukum dan dicabut kewarganegaraannya.

“Operasi intelijen Negara juga harus transparan dan akuntabel sehingga tidak ada penyalahgunaan wewenang dan keuangan serta kekuasaan yang menjadi pembenaran untuk membungkam apalagi sampai menghilangkan warga Negara Indonesia,” ujarnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan belum terungkap motif serta alasan HO melakukan aksi tersebut (bunuh diri) atau penyebab lainnya (kriminalitas). Sementara klarifikasi dan konfirmasi dari pihak Kapuspen dan Juru Bicara BIN membenarkan bahwa yang bersangkutan pernah bertugas di kedua instansi tersebut. Dengan latar belakang tersebut menjadi penting pengungkapan misteri kematian HO diusut tuntas.

Yaser menambahkan, bahwa bukan hanya kematiannya yang janggal tetapi juga latar belakangnya yang berkaitan dengan lembaga telik sandi.

“Nantinya akan terjawab apakah yang bersangkutan memiliki masalah pribadi atau bermasalah dengan instansi asalnya? Sehingga tidak menjadi polemik di masyarakat dan merusak citra institusi terkait,” tutupnya. (BEM-SI)

Example 300250
Example 120x600