PEKANBARU | Kompas 1 Net-Ada pernyataan menarik dari tokoh masyarakat Riau Dr.Elviriadi terkait maraknya penolakan perpanjangan izin HGU.
Dari monitor media ini, pada Selasa (15/2) sore, pakar lingkungan hidup yang dikenal vokal itu tampak kesal dengan ulah korporasi yang tak bersikap adil.
Ya, kita sebagai anak watan negeri ini kesal. Mengapa hutan tanah kami di cabik cabik semaunya tanpa memperhatikan fungsi ekosistem dan keadilan pada masyarakat tempatan. Itu jutaan hektar untuk konglomerat, kesejahteraan apa yang didapat Riau?” tanya Elv.
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu menyatakan rakyat Riau pasti melawan.
Bersama Aliansi Masyarakat Adat (AMA) Riau Laksmana Heri, kita gugat perusahaan di Rohul. Pelepasan kawasan hutan tak selaras izin, Kepatuhan AMDAL atau UKL-UPL dan tumpahan limbah, semua akan kita jadikan amunisi perlawanan, Wak! ” ucap mantan aktivis mahasiswa.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu mempersilakan oknum perusahaan berkonsporasi dengan birokrat hitam menjarah hutan tanah Riau.
Silahkan Tuan Korporasi diback up birokrat hitam merancang perampasan secara legal Hutan Tanah bumi Melayu, tapi ingat kami pasti Melawan! Kami laporkan KPK dan desak aparat hukum tangkap pemerima gratifikasi HGU. Rakyat Riau mulai bergeliat, “kata alumni UKM Malaysia.
Elviriadi juga menyayangkan, para elit politik dan pimpinan daerah tampak lepas tangan dan bungkam.
“Heran sich, kemana tokoh tokoh intelektual dan pemimpin negeri ini? Aspirasi yang jelas tiap hari dan fakta kerusakan ekologis, penjarahan hutan. Inikan bom waktu bagi anak cucu kelak. Apa mau jadi tata ruang Propinsi begini? Alamat Kepunanlah budak Atan nak dapat buah hutan, Kepunan Telouw Temakol-lah Wak! Pungkas peneliti gambut yang istiqamah gundul demi hutan.****

















