Pekanbaru | Kompas 1 Net —Mencermati perkembangan generasi muda Islam di era ini, terjadi dekandesi pemahaman akibat pengaruh era global. Sehingga Generasi muda islam semakin kehilangan pemikiran strategis.
Demikian salah satu uraian yang disampaikan dalam khutbah jumat di Masjid Kampus UIN Suska Riau dari Ustd. DR.Elviriadi, MSi pada jumat (11/2) kemarin.
Pemikiran strategis yang seharusnya menjadi ciri generasi muda islam yang progresif, tak terlihat lagi. Kenapa? Arus globalisasi yang begitu pesat, memboncengi budaya hedonisme. Tik tok, instagram, dan medsos membentuk budaya populer, sehingga pemikiran originil berteraskan nilai nilai keislaman redup, ” kata Dr.Elv
Mubaliigh Ikatan Masjid Indonesia (IKMI) itu menegaskan pondasi aqidah harus diperkuat.
“Untuk itu, adik adik kita ini harus dibekali konsepsi aqidah yang mumpuni. Dari aqidah inilah maka muncul nalar kritis yang islami agar dapat memikirkan wacana strategis bagi dirinya, umat islam dan bangsa. Kalau tidak gitu, nalar mereka akan tumpul dan malas memikirkam soal soal strategis. Karena sibuk merespons gemerlap media sosial yang selaras dengan jiwa muda, ” beber dosen UIN Suska Riau
Diakhir khutbah, Ustadz Dr.Elviriadi mengatakan peradaban islam akan bangkit apabila Iman, Ilmu dan Amal sejajar dan selaras.
“Membangun peradaban ke depan perlu kesejajaran iman, ilmu dan amal shaleh. Jangan sampai era global menghilangkan jati diri generasi muda islam era ini, perlu tasfiyah dan tarbiyah. Agar pemuda islam bisa menjadi Qudwah (contoh), Tawazun (seimbang) dan menegakkan dakwah, ” pungkas alumni UKM Malaysia yang dikenal ahli lingkungan.***