Ada sebatang gaharu
Tumbuh di Laman Desa
Ada satu manusia baru
Yang tegas sikapi dosa
Lima Limau Merayapi Tanah
Diujung Kebun Ia Terjatuh
Ada insan pembela tanah
Tak mundur sejengkal biarkan runtuh
1000 Riau, Seribu Rohil…
Tanah Gambut Tak Turun Hujan
Seribu Risau Sejuta Musykil
Dianggap lalu si Camat Fauzan
Seribu Riau Seribu Rohil
Angin beliung tumbahkan pohon
Biar beribu pahatan cungkil
Fauzan tak rela negeri digurun
Ada seribu camat Tanah Bagan
Mana nak Same si Camat Sinembah
Angin Berpusu Menerpa Fauzan
Namun menyerah hatinya jengah
Tersebab Jebat Tuahpun Muncul
Disembunyi Datuk Bendahara Negeri Melaka
Tersebab Berat Amanat di Pikul
Ikhlaslah Fauzan Silang Sengketa
Apabila kuat angin menderu
Biduk Kapal Berderak Patah
Apa tanda anak Melayu
Si Camat Fauzan Tiada Menyerah
Gadis Melayu Berselempang kain
Jejaka pula berlatih silat
Ape tanda Melayu tak Melempen
Marwah dijaga petuah diingat
Seribu Rohil, Seribu Riau
Mane nak sama Bagan Si Api
Jika ibu dan ayah telah memanggil
Cepat disahut walau sejuk menggigil…
Apatah lagi panggilan Pertiwi
Menjaga martabat waris negeri
Disitu Fauzan berpaksi diri
Demi Rohilku, Riaumu, jayalah Negeri
Lawan Tirani Korporasi
Yang hendak menjerat punat Birokrasi
Ketika Camat lain mengincar Fee
Merapat ke Perusahaan itulah TRADISI.
Negeri Tergadai, Tergajai ia tak peduli
Rakyat merempat hutan gunduli
Untung Canat Fauzan Tegak Sendiri
Menantang badai selamatkan Negeri..
*Panam, 27 Maret 2023*
*_Elviriadi adalah penulis puisi, pantun dan cerpen. Lebih dikenal sebagai Pakar Lingkingan Hidup dan Kehutanan._*
